KEDIRI - Kegiatan Aksi Damai Masyarakat Jawa Timur Peduli Bangsa di bawah koordinasi Aliansi Ulama dan Tokoh Jawa Timur (ALAKOH Jatim) akan mendatangi Gedung Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (15/12/2023) pukul 13.00 WIB.
Aksi damai akan dilanjutkan long march dari Gedung Grahadi menuju kantor Laskar Manguni di Surabaya. Kegiatan ini mengusung tema 'Aksi Damai Masyarakat Jawa Timur Bela Palestina'.
Ketua Aliansi Ulama dan Tokoh Jatim Drs Rahmat Mahmudi, M.Si menegaskan, kami mengutuk zionis Israel dan mengutuk Laskar Manguni serta menuntut Pemerintah bubarkan Laskar Manguni. Juga meminta Gubernur Jawa Timur untuk membekukan Kantor Cabang Laskar Manguni yang ada di Kota-kota Jawa Timur.
Lanjut Rahmat bahwa kegiatan ini akan dikoordinir oleh Aliansi Ulama dan Tokoh Jatim. Kemudian, untuk Koordinator Lapangan di Surabaya Ustadz Khoirudin, Ustadz Indra dari Hidayatullah Surabaya dan Ustadz Sasmito.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Taopaz Juanda
|
"Mengingat aksinya di Surabaya kita serahkan ke ulama Surabaya. Sementara pendukung massa akan datang dari pelosok Jawa Timur dan kekuatan utama ada di Surabaya dan sekitarnya. Didukung juga dari Auma dan Laskar Sakerah Madura akan hadir, " ucap Rahmat Mahmudi dalam konferensi pers di Kantor Sekretariat, Rabu (13/12/2023) pukul 10.00 WIB.
Ditegaskan Rahmat bahwa aksi damai besok itu bisa menghadirkan 1000 orang dan terkait surat pemberitahuan ke Polrestabes sudah kita serahkan dan juga mengirim surat kepada Gubernur Jawa Timur.
Selain ada aksi orasi dan long march. Kita juga minta disela-sela itu bisa dilakukan audiensi dari Perwakilan Aliansi Ulama dan Tokoh Jatim dengan Gubernur Jatim bersama Perwakilan DPRD Provinsi Jatim.
"Kami sangat berharap tuntutan kami terutama pembekuan Laskar Manguni di Jawa Timur bisa mendapatkan jawaban langsung dari Gubernur Jatim dan DPRD Provinsi Jatim, " tutup Rahmat.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Anas Yusuf
|
Rahmat menegaskan bahwa peristiwa di Bitung itu sudah menyangkut ke ranah hukum. Hal ini harus dieksekusi oleh Pemerintah. Jadi ini bukan antara masyarakat muslim dengan laskar manguni.
"Tapi, ini manguni dengan negara, kita sebagai masyarakat yang paham tentang itu, kita mendorong negara untuk berani mengambil putusan, " tegas Rahmat.
Dan, sekali lagi ini bukan gerakan agama, dan ini bukan persoalan agama. Ditegaskan Rahmat bahwa aksi besok di Surabaya mungkin mayoritas masyarakat islam, tapi tidak menutup kemungkinan gerakan besok juga melibatkan masyarakat non islam.
"Karena, persoalan kemerdekaan bangsa bukan persoalan agama. Palestina itu sudah menjadi isu Internasional, dan yang membela Palestina untuk merdeka bukan hanya umat islam, " tegas Rahmat.